Selasa, 20 Desember 2011

Selembut Cinta Menyapa, Seindah Pelangi ketika Menghilang

 bulan desember merupakan bulan istimewa dalam hidupku, desember ini membuatku tertawa bahagia karena kasih sayang keluargaku, dan membuat aku menagis karena cintaku. setiap desember, orangtua ku selalu memberikan uang saku yang menurutku lebih dari cukup, dan ini berhasil membuatku over bahagia. Namun, bulan desember mengingatkanku akan 7 tahun yang lalu, ketika aku mengenal makhluk bernama laki-laki. Saat itu aku masih duduk dibangku kelas 2 smp. Awal mengenalnya ku anggap dirinya aneh, seorang lelaki tambun dengan warna kulit yang selalu merah kalau terkena panas matahari, tentunya lelaki ini bukan tipeku. Aku mengenalnya secara tidaklangsung ketika dia sedang menggembala peliharaannya. Ya, dia adalah seorang laki-laki kaya namun harus bekerja keras dulu untuk menikmati kekayaannya, itulah setahuku.
Setelah saat itu kami berteman baik, kesalutankulah yang membuat hati ini menjadi mudah menerimanya jadi temanku, walaupun dia satu tingkat diatasku. Dia salah satu teman yang dapat diandalkan, namun kenakalan anak smp waktu itu tidak dapat dielakkan, dan akupun merasa sedikit illfeel dengannya, karena aku bukanlah seorang cewe pendendam, dihari itu aku marah, dan dihari itu juga kita damai kembali. Jarak rumah kami tidak begitu jauh, hingga tidak butuh waktu lama untukbertemu.
waktu berjalan begitu cepat, terhitung setengah tahun kita berteman dan pada bulan desember tahun 2005, dia memperlihatkan sikapnya yang aneh terhadapku, seorang yang awalnya begitu kaku dan dingin, kini berubah menjadi sosok yang perhatian. melihat itu, aku merasa lucu dan tidak percaya. Namun saat itu, aku tidak dapat menangkap bentuk perhatiannya itu, karena dari awal mainsetku adalah "he's not my type". Namun, sikap acuhku tak mengubah hubungan pertemanan kami. Persahabatan kami berjalan secara dinamis, kadang marah, baikan lagi, dan  marah lagi. Satu sifatnya yang selalu membuatku kesal yaitu ketika dia berbohong kepadaku, dan ini merupakan suatu kebiasaannya, padahal sebelum dia berbohong, aku sudah tau kebenarannya. #sangat menyebalkan. 
waktu berjalan sangat cepat, saat itu aku sudah duduk dibangku SMA kelas 1. persahabatan kami berjalan seperti biasa, waktu itu dia mempunyai seseorang dihatinya, begitupun dengan aku. namun kami masih sering bertemu untuk sekedar bercerita tentang hubungan dengan someone masing". dalamhal cinta, aku jagonya, berbagai tips jitu aku selalu luncurkan padanya, dan itu selalu berhasil. Sudah begitu banyak hal tentang hidupku yang aku ceritakan padany, tentang cinta, keluarga, bahkan dia mungkin sudah tau berbagai sifat jelekku, begitupun aku padanya. 
Aku akui, saat itu aku sudah merasakan bahwa aku tidak ingin kehilangan dia, persahabatan yang menurutku lama membuat hati ini merasa cemburu ketika mendengarnya dengan yang lain, entah apa yang aku raakan ini. Aku tidak ingin memusingkan perasaan ini, salah satu kelebihanku yaitu bisa membuat hati yang galau menjadi damai kembali (bagaikan larutan buffer). Ternyata setelah cek n ricek, apa yang aku rasakan ternyata dia pun merasakannya. Ya, kami berdua memang ditakdirkan dengan sifat jaim yang berlebihan, sampai akhirnya membuat hati kami sendiri yang merasakan sakitnya.
Tahun berganti, tak terasa aku beranjak menjadi siswa kelas 3 SMA. Disinilah dia mengungkapkan perasaannya padaku, dan pada bulan desember pula. Dengan hati terbuka "aku menerimanya" dengan segala resiko yang pasti ada dan yang selalu aku takuti. awalnya aku ragu untuk menerimanya, karena aku tau bagaimana sifat dan kelakuannya. aku memang tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan. awalnya hubungan ini terasa aneh dan aku merasakan ketidaknyamanan yan luar biasa. walaupun aku tahu ini adalah status yang salah dan aku masih tetap melanjutkannya. akhirnya hal aku takutkan terjadi juga........



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar