Selasa, 27 Desember 2011

Lanjut chapter 1

Akhirnya hal yang aku takutkan terjadi juga, hubungan ini tak berjalan lama, kurang lebih satu bulan status ini berjalan, aku memutuskan untuk mengakhirinya, aku merasa satatus ini salah. walaupun pada saat itu dia tidak mengiyakan keputusanku dengan berbagai alasan. akupun berusaha menjelaskan kepadanya dengan berbagai bahasa agar ia mengerti, akhirnya aku berhasil meyakinkannya akan kesalahan status ini.
ini merupakan awal yang berat untuknya dan untukku, hanya saja aku bisa menyikapi setiap kejadian ini sisi dewasaku, berbeda dengannya, setelah status kami berakhir, dia tidak mengabarkan keadaannya kepadaku untuk beberapa hari, sms ataupun telpon yang biasanya dibanjiri oleh namanya di hp tak ada. aku mengerti apa yang dia rasakan, kendatinya akupun merasakan itu. aku mencoba menghubunginya malam itu, dan iapun langsung menelponku,,
aku: assww, lagi dimana kamu? kenapa ga kasih kabar,,
dia : aku ada ditempat yang cuma aku yang tau,
aku : sama siapa kamu disana?
dia : sendiri dalam kegelapan
aku : heemm, lebay banget kamu, aku serius nanya sama kamu, kamu ga usah becanda deh,
dia : aku lebih serius dari pertanyaan kamu,
aku : tapi kamu sehat kan, ga kenapa" kan,, jangan bikin orang khawatir napa..
dia : aku baik-baik aja, cuma hatiku yang sakit, dan aku lagi berusaha buat ngilangin rasa sakit dihati aku, aku sayang banget sama kamu, ga mau kehilangan kamu, kenapa kamu mengambil keputusan kayak gini... (dengan nada seperti orang yang sedang menangis)
aku : *lebay banget* hatiku berkata. aku tau, tapi kamu ga seharusnya kayak gini. kamu taukan apa yang ngebuat aku ngambil keputusan kaya gini, kamu haus beruah dari sifat jelek kamu yang satu itu. ayolah,, akupun sudah mulai menerimanya. kamu harus inget kalo kita ini masih sahabatan, kita masih bisa ketemu, kita masih bisa deket kayak dulu lagi..
dia : susah buat aku,
aku : kamu bisa, yaudah.,. asalkan kamu baik-baik aja, aku tenang ngedegernya, aku mau pergi dulu ya,,
Aku menutup telp dan langsung menghela nafas,, dia akan baik-baik saja, fikirku..
ternyata dampak dari keputusanku berakibat tidak bagus, untuk kali ini kami benar-benar putus connection, salama berbulan-bulan tidak ada kabar darinya, dan akupun typical orang yang tingkat jaimnya begitu over (pada saat itu). keadaan ini terjadi sesuai dugaanku.
Waktu berjalan begitu saja melewati kehidupanku yang tak biasa,, sekarang aku sedang bersiap menyambut ujian akhir nasional yang sudah didepan mata menantiku. dengan peuh semangat dan keyakinan. tentang kisah cinta dan persahabatanku, aku sudah bisa melupakan dan mencoba menerima dampak realnya. Ujian akhir nasional pun sudah aku jalani, kekosongan disekolah aku isi dengan bermain bersama teman-temanku, aku senang bisa mengenal teman-temanku yang begitu unik ini. menjelang hari kelulusanku, aku mendapatkan mandat untuk berkontribusi pada sebuah event yang akan diadakan didesaku. karena aku menyukai hal yang berbau organisasi,..............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar