Selasa, 02 April 2013

Loneliness Knows Me By Name - Westlife

Loneliness is always looking for a friend
It found me once and it has been around since then
Loneliness is never waiting by the door
It sweeps right through and it will never be ignored
Why, why was I chosen?
Why am I left without?

Chorus:
The love of my life, the love that I need
The love that they say is in life for free
The love of my dreams, the love that I want
Loneliness knows me by name

Loneliness knows everything I keep inside
My endless thought in the silence of the night
Loneliness is the one who made me see
Ain't nobody else who can make a change but me
Why, why was I chosen?
Why am I left without?

Chorus

Life is more and that would be
The vacant space
The cried out tears and a
Never ending maze
I have found what only loneliness provides
A strength within knowing I will find

Chorus

Senin, 18 Februari 2013

I Love YOU So


I pray to God
My heart, soul, and body
Every single day of my life
With every breath I solemnly promise
To try to live my life for you

O Allah, You did revive my soul
And shone Your light into my heart
So pleasing You is now my only goal
Oh I love You so
I love You so (I love You so)

Now I know how it’s like
To have a precious love in my life
Now I know how it feels
To finally be at peace inside
I wish that everybody knew
How amazing it feels to love You
I wish that everyone could see
How Your love has set me free
Set me free and made me strong

O Allah, I’m forever grateful to You
Whatever I say could never be enough
You gave me strength to overcome my uncertainties
And stand firm against all the odds
You are the One who did revive my soul
You shone Your light into my heart
So pleasing you is now my only goal
Oh I love you so
I love you so

My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers – all for you [X2]
And I swear that I will never put anyone
Or anything before You
My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers – all for you

Selasa, 13 Maret 2012

PANDUAN MENULIS PAPER

A. Pendahuluan
            Sebagian besar mata kuliah dalam ilmu filsafat mensyaratkan mahasiswa untuk menulis paper. Karena itu mengetahui seperti apa paper akademik dalam ilmu filsafat adalah sangat penting. Kebanyakan paper filsafat adalah paper kepustakaan. Ini berarti bahwa paper yang ditulis mahasiswa harus mengikuti tata cara pengutipan yang benar dan memiliki daftar pustaka yang tersusun dengan baik. Jika sebuah paper, teknik pengutipan dan susunan daftar pustaka tidak mengikuti aturan atau format yang ditentukan maka hasilnya akan bisa mengurangi nilai dari paper itu.
            Jangan pernah ragu-ragu untuk menghubungi dosen atau pembimbing akademik jika anda merasa tidak mengetahui paper atau tugas-tugas penulisan akademik yang lain yang diminta dari anda oleh seorang dosen.

B.  Memilih Topik untuk Paper
            Dalam sebagian kasus, dosen akan memberikan daftar topik yang dapat dipilih untuk ditulis oleh mahasiswa. Dalam kasus yang lain, mahasiswa mungkin diijinkan memilih topik sesuai dengan pilihannya dalam ruang lingkup sebuah mata kuliah. Dalam semua kasus itu, topik yang ditulis oleh mahasiswa harus dielaborasi dan dibatasi secara jelas. Topik tidak boleh terlalu luas, dan juga tidak boleh terlalu sempit. Pelajari kembali bagaimana cara memilih dan menentukan topik seperti yang sudah didiskusikan dalam bab sebelumnya. Cara terbaik untuk mendapatkan sebuah topik adalah dengan pergi ke perpustakaan dan mempelajari sebuah buku yang berhubungan dengan tema yang akan ditulis (misanya tentang ’Keadaan Alamiah’) dan kemudian lihat apakah anda dapat menemukan topik dengan cara membatasinya, misalnya, berdasarkan pikiran tokoh dengan membandingkan keadaan alamiah (state of nature) menurut Thomas Hobbes dan John Locke. Cara lain untuk menemukan topik adalah dengan mengamati literatur dari sebuah mata kuliah atau bibliografi dari salah satu buku atau artikel yang dipergunakan dalam sebuah mata kuliah.
            Dosen mungkin meminta mahasiswa mengumpulkan usulan berbentuk outline yang berisi rencana paper yang akan ditulis dan pertanyaan yang akan dijawab dalam paper. Cobalah untuk memastikan bahwa usulan tersebut sudah cukup spesifik. Membuat outline sebelum menulis paper yang sesungguhnya jelas merupakan sebuah langkah yang baik. Semakin baik dan semakin elaboratif usulan berupa outline paper itu, maka semakin mudah pula proses dalam menulis paper tersebut.

C. Rumusan Masalah atau Pertanyaan Riset
            Jika anda sudah memilih sebuah topik, maka anda harus merumuskan pertanyaan riset yang akan didiskusikan dan dijawab dalam paper (betapapun sempitnya ruang lingkup dari topik yang anda pilih). Jika anda, misalnya, memutuskan untuk menulis sebuah paper tentang ’perbandingan state of nature dalam filsafat politik Thomas Hobbes dan John Locke’, anda barangkali dapat merumuskan pertanyaan sebagai berikut: ”apakah John Locke sungguh-sungguh memiliki penalaran yang berbeda dengan Thomas Hobbes dalam hal pergerakan manusia dari state of nature ke masyarakat sipil?” Cara yang lain, anda dapat merumuskan sebuah hipotesis, misalnya, ”meskipun John Locke sungguh-sungguh mencoba membedakan dirinya dengan pengertian Hobbes tentang ’manusia yang mementingkan diri sendiri’ dalam sebuah keadaan perang yang abadi, percobaan ini gagal dilakukan dan bahkan dapat dikatakan secara implisit (bukan eksplisit) Locke mengembangkan penalaran yang dipergunakan Hobbes dalam membela pergerakan manusia dari state of nature ke masyarakat sipil” (lihat, contoh paper mahasiswa, Michael P. Greeson, dikutip dalam Graybosch et al., 1998,  283).
            Jadi sebuah paper harus memiliki dengan jelas masalah atau pertanyaan yang ingin dijawab, apa argumennya, dan kesimpulan atau jawaban apa yang diberikan pada pembaca.

D.  Paper seperti Apa yang Diharapkan?
            Tulisan akademik kefilsafatan pada umumnya akan meminta anda menulis paper argumentatif. Bentuk paper argumentatif dibedakan dari paper paparan (expository). Paper ekspositori adalah paper yang menyajikan atau menjelaskan argumen atau sekelompok gagasan tanpa evaluasi kritis. Paper argumentatif harus memiliki argumen, yaitu premis atau alasan yang disajikan guna mendukung atau memberi dasar dalam mempercayai sebuah kesimpulan. Mahasiswa dapat menyebutkan satu atau lebih argumen dalam papernya. Argumen dalam sebuah paper adalah klaim yang dianggap benar, dan karena itu, harus ada sejumlah alasan yang baik untuk mempercayai kebenarannya.   

E. Pernyataan Tesis
            Pernyataan tesis (thesis statement) dikembangkan dari satu atau lebih gagasan pokok (controlling idea). Tesis adalah bentuk spefisik dari gagasan pokok, yaitu klaim utama atau klaim keseluruhan untuk menyatakan kepercayaan yang ingin dipertahankan.
            Ketika mahasiswa membaca teks atau bahan bacaan, mahasiswa akan selalu menemukan satu atau beberapa gagasan pokok dari teks atau bahan bacaan (misalnya, artikel jurnal, atau buku-buku teks) itu. Memang, dari sumber-sumber seperti ini gagasan pokok biasanya ditemui dan juga mengambil bentuk berupa tesis yang mencerminkan interpretasi si pengarang sendiri tentang informasi faktual.
            Tesis adalah gagasan pokok yang membatasi atau memprediksi jenis-jenis informasi yang kemungkinan dapat dikembangkan lebih jauh. Tetapi, berbeda dengan gagasan pokok, tesis menambahkan elemen lain: sebuah interpretasi atau penilaian berkenaan dengan informasi yang didiskusikan, sebuah  penilaian yang mungkin tidak akan selalu disetujui semua orang. Jadi, disamping membatasi dan memprediksi informasi yang mungkin akan berkembang, membuat kalimat tesis berarti membuat pernyataan tentang topik atau pokok gagasan yang akan anda dukung (sebagai penulis) dengan memberikan bukti-bukti ‘kebenaran’ dari pernyataan.  Informasi dalam pengertian akademik mungkin mengambil berbagai bentuk:
1.      Pernyataan enumeratif, misalnya,
·        terdapat tiga bentuk dasar dari motivasi manusia
·        kecelakaan lalu lintas terjadi karena beberapa sebab
·        ada banyak jenis rintangan yang menghambat komunikasi diantara orang
2.      Informasi deskriptif atau statistik, misalnya,
·        terjadi ribuan kecelakaan lalu lintas di Indonesia setiap bulan
·        banyak mahasiswa luar daerah belajar di UGM dewasa ini daripada tigapuluh tahun yang lalu.
3.      Fakta-fakta sejarah, misalnya,
·        Graham Bell bertanggungjawab untuk penemuan telepon
·        John Rawls dianggap adalah filsuf politik abad 20 dari Amerika Serikat.
           
            Semua informasi di atas tidak satupun yang memenuhi syarat sebagai pernyataan tesis (thesis statement) yang dapat diterima, meskipun informasi itu merupakan gagasan pokok dari sebuah teks atau bahan bacaan. Pantas dicatat bahwa sebuah tesis mengidentifikasi hubungan-hubungan pemikiran yang penting, mengatakan sebab-sebab dan akibat-akibatnya, atau menyarankan perbedaan dan persamaan yang penting. Contoh informasi di atas tidak memberikan evaluasi apapun, tidak memberikan sesuatu argumen. 
            Tesis yang berhubungan dengan topik tentang ”hambatan dalam komunikasi yang baik”, yang berbeda dari sekadar gagasan pokok untuk topik yang sama, akan lebih dari sekadar menyajikan hal-hal yang jelas dengan sendirinya atau informasi yang umum diketahui berkenaan dengan topik ini. Tesis membuat penilaian tentang sejumlah aspek tertentu—sebuah penilaian yang tidak dengan sendirinya jelas dan yang karena itu harus dibuktikan kepada pembaca. Sebuah contoh (yang diambil dari ilmu psikologi) perbandingan ’gagasan pokok’ dan ’tesisnya’ adalah sebagai berikut:
[gagasan pokok]: Ada tiga jenis hambatan yang menghalangi komunikasi yang baik: fisik, manusia dan semantik

[tesis]: Dari ketiga jenis hambatan untuk komunikasi—fisik, manusia, dan semantik—yang paling sulit disembuhkan barangkali  adalah rintangan keterbatasan manusia.

          Berbeda dengan kalimat tesis dalam paper ekspositori, tesis dalam paper argumentatif harus menyatakan secara jelas posisi yang [akan] anda dukung dalam perdebatan tentang isu tertentu. Jadi, dalam topik paper tentang etika aristoteles misalnya, contoh berikut inilah yang diharapkan dari kalimat tesis: ‘saya akan berargumen bahwa teori moral Aristoteles gagal karena tidak memberikan penilaian yang memadai tentang tindakan moral tertentu’.  Contoh kalimat tesis yang lain, misalnya, ‘hipotesis kaum fisikawan tidak memadai sebagai penjelasan tentang kesadaran’ barangkali tepat untuk paper dalam topik psikologi kesadaran.  
            Jika paper mahasiswa hanya merupakan paper ekspositori, maka mahasiswa hanya menyatakan tujuan ekspositori dari papernya itu, misalnya, ‘Aristoles mendukung teori kebaikan dalam moralitas’. Ini merupakan contoh kalimat tesis dari paper ekspositori  yang mungkin dibuat mahasiswa ketika diminta menyajikan atau menjelaskan teori etika Aristoteles (sebagai topik paper).

F. Format Paper Akademik
  • Paper akademik harus diketik, tulisan tangan tidak diperkenankan
  • Gunakan jenis huruf, dan tata letak (layout) yang jelas, konsisten, dan mudah dibaca; kebanyakan mahasiswa menggunakan Times New Roman, Arial, Tahoma, atau Garamond 11 pt.
  • Gunakan 1,5 spasi. Gunakan spasi rangkap untuk:
§  Kutipan yang lebih dari tiga baris. Kedua margin harus lebih luas untuk kutipan lebih dari tiga baris.
§  Catatan kaki (footnotes) dan cacatan akhir (endnotes).
  • Cantumkan nomer halaman
  • Lihat dan teliti ulang paper anda agar tidak mengandung kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca sebelum dikumpulkan. Terlalu banyak kesalahan tata bahasa dan ejaan akan memberi kesan paper anda tidak serius dan jelas dapat mengurangi nilai paper itu.
  • Pastikan bahwa anda menggunakan bagian atau paragraf yang berbeda untuk memperbaiki struktur paper anda. Pastikan juga bahwa tata-letak berkenaan dengan heading paragraf dan bagian-bagian dalam paper sudah konsisten.
  • Paper harus memiliki halaman judul (menyebutkan judul, nama pengarang dan nomer mahasiswa, mata kuliah dan nama dosen serta tanggal dikumpulkan).
  • Tulislah paper dengan tujuan untuk dibaca oleh orang lain. Ketika menulis paper anda harus mengingat bahwa tulisan anda akan diperhatikan oleh orang lain dan bahwa anda bertanggungjawab dengan pengalaman orang lain dalam membaca paper yang anda tulis. Cobalah untuk menulis pikiran anda sejelas mungkin dan hindari kesalahan gaya penulisan, tata bahasa dan ejaan. Hindari menggunakan kalimat yang lebih panjang dari tiga baris.
G. Struktur Paper Akademik
  • judul paper
  • daftar isi (tidak harus ada untuk paper yang pendek, tetapi mungkin harus ada untuk paper yang panjang)
  • pengantar (tidak harus ada)
  • pendahuluan
  • konstruksi argumen (bab atau bagian yang sesungguhnya)
  • kesimpulan
  • footnotes/endnotes (anda juga bisa menggunakannya dalam teks)
  • peta dan gambar (tidak harus)
  • tabel dan grafik (tidak harus)
  • apendik (tidak harus)
  • bibliografi
G.1. Pendahuluan
            Tunjukkan topik yang dipilih dengan mengatakan ’konteks’ yang memperkenalkan kepada pembaca pokok masalah dan lingkup isi pembicaraan, sehingga menggambarkan fokus lebih jauh dari pokok masalah atau lingkup isi yang akan membantu pembaca menyesuaikan diri dengan arah pembicaraan.
            Kemukakan secara ringkas masalah (hipotesis) yang akan didiskuskan dalam paper (lihat uraian di atas tentang rumusan masalah dan pertanyaan riset). Dengan kata lain, jelaskan tesis yang akan anda pertahankan dan uraikan secara ringkas argumen yang akan mendukung tesis, diskusikan posisi yang disajikan atau masalah-masalah yang akan didiskusikan dalam paper.
            Uraikan rencana (organisasi) tulisan. Jadi, dalam pendahuluan, anda juga memberikan outline tentang rencana yang akan anda tulis dalam paper.

G.2.  Konstruksi Argumen.  
            Jika pokok masalah dan gagasan pokok atau tesis dalam pendahuluan sudah diungkapkan, maka mahasiswa kemudian harus mengarahkan paper akademiknya untuk mencapai tujuan dengan memberikan informasi yang mendukung gagasan pokok atau membuktikan tesis. Biasanya mahasiswa akan mengkombinasikan informasi yang bersifat mendukung dari dua atau lebih bahan bacaan sehingga pembaca dapat mengikuti argumen yang dijelaskan. Informasi yang dipilih sebagai dukungan atau bukti hendaknya memenuhi tiga kriteria:
  • Informasi hendaknya relevan dengan pokok masalah (point) yang dibuat. Anda harus mengabaikan banyak informasi dari bahan bacaan yang tidak berhubungan langsung dengan tujuan paper anda. Jika ada fakta sebagai pendukung argumen yang ingin anda sebutkan tetapi terlalu menyimpang dari masalah yang sedang anda diskusikan dalam teks utama, maka anda dapat memasukkannya dalam catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes).
  • Informasi yang anda pilih hendaknya meyakinkan (convincing) dimata pembaca. Cara terbaik untuk meyakinkan pembaca bahwa tesis anda benar adalah dengan menggunakan bahan bukti penelitian yang menunjukkan validitas tesis anda. Cara yang lain adalah dengan mengutip pendapat ahli dalam bidangnya.
  • Bukti-bukti atau dukungan yang anda berikan hendaknya bersifat khusus (specific). Hasil penelitian yang anda pilih sebagai bahan bukti dan terutama contoh-contoh yang anda pergunakan untuk mengilustrasikan pokok masalah harus berbicara langsung dengan pokok masalah yang anda buat.         
            Mahasiswa harus selalu mencoba untuk mengembangkan argumen secara sistematis. Rumusan masalah, tinjauan pustaka, hasil-hasil teori dan/atau empirik harus dapat dipahami dan berhubungan satu sama lain. Sebuah paper harus mengandung garis argumen yang jelas dan lurus dengan ’langkah pemikiran’ yang dinyatakan secara eksplisit dan dengan transisi yang logis dan jelas dari satu paragraf atau bagian/bab ke paragraf atau bagian/bab yang lain.
            Jadi, secara ringkas, tergantung pada bentuk paper yang ditulis, mahasiswa dapat menjelaskan sejumlah argumen berkenaan dengan topik yang dinyatakan dalam bagian pendahuluan, dukunglah semua sumber informasi dengan kutipan (langsung atau tidak langsung), atau dengan teknik parafrase. Uraikan setiap tahap argumen sejelas mungkin sebelum akhirnya anda menguraikan masalah-masalah dengan argumen yang telah anda tetapkan. Jelaskan dan dukung pernyataan anda dengan bahan-bahan rujukan.

G.3.  Kesimpulan
            Tujuan dari kesimpulan yang baik adalah membantu pembaca memiliki perasaan nyaman bahwa paper sempurna. Ini berarti bahwa tidak ada kemungkinan bahwa pembaca akan melupakan pendapat yang anda berikan. Kesimpulan tidak boleh menyajikan fakta atau argumen baru. Namun terkadang kesimpulan yang dibuat mahasiswa tidak menambahkan sesuatu terutama jika hanya berisi rangkuman pengulangan dari apa yang telah dikatakan. Memang, ada berbagai bentuk kesimpulan sesuai dengan banyaknya jumlah penulis, tetapi sejumlah metode dapat diberikan:
  • nyatakan kembali atau buat rangkuman tesis yang anda buat.
  • jelaskan implikasi-implikasi lebih jauh, misalnya, kemungkinan aplikasi teori, prediksi untuk masa depan, kesementaraan atau keterbatasan dari kesimpulan atau gagasan pokok anda, rujukan pada penelitian yang sedang berlangsung berkenaan dengan sesuatu topik

            Pembaca yang mengetahui masalahnya (yaitu, sesama mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang sama) harus dapat memahami topik, garis argumen, dan fokus paper yang anda tulis hanya dengan membaca pendahuluan dan kesimpulan. Sangat disarankan bahwa mahasiswa membaca kembali dan menuliskan ulang sekali lagi pendahuluan yang ditulisnya setelah menyelesaikan draf paper untuk mengecek apakah mahasiswa sudah menyelesaikan apa yang direncakan dalam penulisan paper.
            Bagaimanapun, yang harus dilakukan dalam kesimpulan adalah bahwa anda dengan pasti menyimpulkannya, jangan sekali-kali menyatakan implikasi sedemikian rupa sehingga justru bertentangan dengan tesis anda atau justru membuka munculnya wilayah baru dari pokok masalahnya sebab ini akan membingungkan pembaca. Dengan kata lain, kesimpulan harus tidak membawa masalah baru, kritik baru atau komentar yang berbeda yang seharusnya dibahas dalam tubuh tulisan. Jadi kesimpulan sebaiknya memang menegaskan pencapaian utama dari paper.

H.  Plagiarisme, Format Kutipan Dan Sistem Referensi
            Sedikit penjelasan tentang plagiarisme: plagiarisme atau plagiat adalah menggunakan karya, kata-kata atau gagasan orang lain tanpa memberikan penghargaan terhadap orang lain itu. Plagiarisme adalah masalah serius dalam dunia akademik, maka pastikan bahwa anda memberikan penghargaan yang selayaknya terhadap sumber atau bahan rujukan yang anda pergunakan.
            Mahasiswa boleh menggunakan kutipan langsung (direct quotation) atau kutipan tidak langsung (indirect quotation) dan perhatikan tata caranya: jika kutipan langsung lebih dari tiga baris buatlah alenia tersendiri dan dengan spasi rangkap; jika kutipan langsung kurang dari tiga baris atau jika mahasiswa menggunakan kutipan tidak langsung (paraphrase) mahasiswa boleh menyisipkan dalam tubuh alenia. Tetapi untuk semua itu mahasiswa harus menyebut sumbernya (nama, dan tahun, dan juga halaman jika ada).
            Format kutipan pada umunya bebas, jadi mahasiswa boleh menggunakan sistem kutipan yang disukainya asalkan dipergunakan secara konsisten dan benar. Sebagian mahasiswa mungkin menggunakan footnote atau endnote untuk kutipan (sistem Chichago) tetapi boleh juga menggunakan sistem Harvard. Hal yang sama juga berlaku untuk aturan referensi (bibliografi); mahasiswa boleh menggunakan sistem referensi yang disukainya sejauh rincian bibliografi (nama pengarang, judul, penerbit dan kota terbitan serta tahun) dicantumkan. Berkenaan dengan sumber internet, sebutkan judul, nama file dan sumbernya, misalnya: Peter Davosin-Galle, “Realistic Truth Relativism: Frameworks of Believe dan Conceptual Schemes“, [http://www.phil.indiana.edu/ejap] [date last update: January 20, 2003], [data last access: August 20, 2004]. Uraian lebih lengkap tentang bagaimana penggunaan sumber internet lihat diskusi tentang Dokumentasi dan Cara Mengutip dalam buku ini.

I. Kriteria Penilaian untuk Paper
            Yang pokok dalam paper bukanlah apa pendapat yang dipertahankan mahasiswa, dan apa bentuk pandangan mahasiswa, tetapi bagaimana mahasiswa menjelaskan dan mempertahankan pandangannya; bagaimana mahasiswa melihat dan mempertimbangkan pandangan yang berbeda; sejauhmana mahasiswa memberikan penilaian terhadap keunggulan dan kelemahan alasan,  dan bagaimana memberikan dukungan terhadap klaim yang dibuat. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika ternyata mahasiswa tidak sampai pada pandangan yang ‘benar’; yang penting adalah bagaimana cara anda sampai pada pandangan tersebut.
            Lakukan pemeriksaan ulang terhadap kalimat atau kata sebelum paper dikumpulkan. Banyak mahasiswa, karena menggunakan program wordsprocessor dari MSwords, mengumpulkan paper dengan banyak kesalahan ejaan dan susunan kata di dalamnya, terutama menggunakan kata-kata inggris dalam paper berbahasa Indonesia. Misalnya, system (mestinya sistem), atau criteria (mestinya kriteria).
Apa ’kriteria paper yang bagus’? Baik dan buruknya sebuah paper bisa diukur dari sejumlah item atau variable seperti kebaharuan gagasan (novelty of ideas), kekuatan argumen (strenght of arguments), organisasi tulisan (organization of writing), dan kerapian laporan (sloppiness). Sejumlah pertanyaan dapat diajukan untuk mengukurnya (lihat Mathias Risse):
  • Apakah mahasiswa sudah menyatakan dengan jelas apa yang dicoba dicapai dengan papernya? Apakah pembaca dapat menangkap tesis utama paper dengan jelas.
  • Apakah mahasiswa memberikan argumen yang dapat mendukung kebenaran klaim yang dibuat? Apakah argumen yang dibuat cukup jelas bagi pembaca?
  • Apakah struktur tulisan cukup jelas? Apakah mahasiswa dapat memperlihatkan mana bagian dari papernya yang merupakan paparan (ekspositori) dan bagian mana yang mengandung diskusi kritis?
  • Apakah diskusi yang dilakukan dalam paper mahasiswa mengatasi (go beyond) apa yang sudah didiskusikan di ruang kelas atau tutorial? Ini tidak berarti bahwa paper mahasiswa harus benar-benar meretas teori baru, akan tetapi mahasiswa memang harus mengembangkan argumen sendiri, cara sendiri mengelaborasi, mengkritik atau mempertahankan sejumlah argumen yang dibicarakan dalam kelas. Jangan hanya menceritakan ulang apa yang dikatakan orang lain.
  • Apakah tulisan mahasiswa mudah dibaca dan mudah dipahami?
  • Apakah mahasiswa menyajikan pandangan penulis lain secara akurat?

***

Jumat, 06 Januari 2012

Menantang Kekuatan Hati Akan Cinta (Masih Lanjutt)

Kuterima telponnya dan kusambut dengan salam, dan dia menjawab salamku. Tak dapat aku mengelak perasaan yang ada saat ini kalau aku Gembira. Walaupun pembicaraan ini terasa begitu kaku, karena kami hanya saling mananyakan kabar dan kesibukan masing-masing. Diakhir pembicaraan dia menanyakan sesuatu yang membuatku tercengang, dia menanyakan pendapatku tentang seorang gadis yang sedang disukainya, sejenak kuterdiam……. Dan akhirnya aku mengeluarkan suara bahwa aku setuju dengan keputusannya walaupun hatiku sedikit menangis. Namun aku bukanlah perempuan yang meratapi setiap kesedihan dan beban yang aku miliki. Karena sudah larut malam, pembicaraan kamipun diakhiri dengan kalimat “maafin aku ya”katanya. Setelah itu, pekerjaanku sebagai panitia berjalan baik, aku selalu ikut andil dalam rapat intern dan ekstern kepanitiaan. Jelas aku selalu bertemu dengan orang itu dan hubungan kami semakin membaik. Sahabatku telah kembali “gumamku dalam hati. Namun ada gap diantara kami, untuk kali ini aku lebih menjaga jarak dengannya, aku tak ingin terlibat kembali dengan cerita cintanya.
Malam itu, semua panitia berkumpul untuk menentukan fixasi konsep acara yang telah kami buat. Dan hasilnya, konsep acara yang aku ajukan “diterima” dengan aku penanggung jawabnya. setelah breafing ini selesai, aku langsung kembali ke istanaku (rumah). Keesokan harinya, aku melupakan satu peristiwa penting. Aku lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sepulang dai sekolah, aku mampir mampir ke base camp panitia, dengan matados (muka tanpa dosa) aku langsung mengambil tumpukan surat yang menjadi pekerjaanku, memang suasana base camp kami tidak seperti biasa, disini begitu sibuk dengan kegiatan yang menurutku tidak penting. tak terasa jam dinding dengan gambar tweety dengan baju base ball meunujuk angka 2 dalam lingkar angkanya. Aku pamit, dan masih belum ada satupun yang memberitahuku.
Setibanya dirumah, aku baru ingat kalau hari ini adalah ulang tahunnya. Namun, ini bukanlah hal yang luar biasa, setelah menyapa ibuku, aku langsung kakamar untuk tidur siang. Adzan Ashar membangunkaku, bergegas aku meninggalkan persinggahanku dan langsung berwudhu untuk shalat, setelah selesai, aku langsung membantu ibuku, menyelesaikan tugasku sebagai seorang anak perempuan. Kulihat hpku, tak ada satupun sms yang menyuruhku ke base camp “ini merupakan hal yang tidak biasa, karena biasanya sebelum asharpun aku sudah disms untuk ke base camp” tanyaku. Tak menunggu untuk d isms, akupun menelphone temanku, dengan nada suara yang agak gugup temanku menjawab???

Jumat, 30 Desember 2011

chapter 3

Aku adalah typical gadis yang menyukai organisasi. Akupun tercatat sebagai salah satu panitia dalam acara tersebut, sebuah acara yang selalu dilakukan didesaku ketika akan memasuki bulan ramadhan. Sebagai panitia akupun memberikan kontribusi secara optimum. Hari itu, ketika aku sedang membuat surat-surat untuk para pemuka desa di base camp kepanitian,, aku dikagetkan dengan kehadiran sosok itu, sosok yang sudah lama aku tak mellihatnya, sosok yang masih sama seperti dulu, dia berdiri didepan tempat dudukku, aku mencoba unutk bersikap biasa, dan ini memang keahlianku, ^^. Namun, tanpa mengeluarkan sepatah katapun ia melewatiku, melihat ini aku hanya melekingnya sedikit senyuman.
Aku tak menyangka dia bisa bersikap seperti ini, ya… ini memang salah satu sifatnya. Aku mengerti. Akibat kehadirannya hari ini, aku bertanya kepada rekan disebelahku alasan mengapa orang itu hadir, ternyata dia adalah stering comitee dalam acara ini. Aku tak tau kalau nama yang aku tulis dalam pembuatan surat itu adalah namanya, ya memang ada banyak nama yang sama didesaku. Dan aku tidak memberikan fokusku pada sosok itu. Hari demi hari berjalan seperti biasa, petemuanku dengannya menjadi sangat sering, yaa.. walaupun masih tidak bisa seakrab dulu. Akupun sedikit menjaga jarak dengannya. Pada saat ini, aku memang sudah mempunyai seseorang yang perduli padaku, menyayangiku, serta rela menungguku berkata ia atas cintanya, orang ini begitu baik terhadapku, hanya saja aku masih belum bisa membalas kebaikan dan cintanya, karena aku butuh waktu untuk memulai lagi cerita cintaku. Setiap kali aku megerjakan tugasku di base camp kepanitiaan, orang itu selalu datang dan membantuku menyelesaikan tugasku, walaupun aku tak menyuruhnya. Hari itu, aku melihat sosok itu memperhatikan kebersamaan kami, entah apa yang dia rasakan melihat aku dengan orang itu. Aku berusaha untuk bersikap seperti biasa, orang itu begitu baik ingin membantuku, tapi dia hanya memandangku dengan wajah marahnya. (sungguh kekanak-kanakan menurutku)
Setelah tugasku selesai, aku pun beranjak meninggalkan base camp dan kembali menuju rumahku. Ya…… orang itulah yang mengantarku. Setibanya dirumah handphoneku berdering, ada satu panggilan dari nama itu, yaa.. dia menelponku....

Selasa, 27 Desember 2011

Lanjut chapter 1

Akhirnya hal yang aku takutkan terjadi juga, hubungan ini tak berjalan lama, kurang lebih satu bulan status ini berjalan, aku memutuskan untuk mengakhirinya, aku merasa satatus ini salah. walaupun pada saat itu dia tidak mengiyakan keputusanku dengan berbagai alasan. akupun berusaha menjelaskan kepadanya dengan berbagai bahasa agar ia mengerti, akhirnya aku berhasil meyakinkannya akan kesalahan status ini.
ini merupakan awal yang berat untuknya dan untukku, hanya saja aku bisa menyikapi setiap kejadian ini sisi dewasaku, berbeda dengannya, setelah status kami berakhir, dia tidak mengabarkan keadaannya kepadaku untuk beberapa hari, sms ataupun telpon yang biasanya dibanjiri oleh namanya di hp tak ada. aku mengerti apa yang dia rasakan, kendatinya akupun merasakan itu. aku mencoba menghubunginya malam itu, dan iapun langsung menelponku,,
aku: assww, lagi dimana kamu? kenapa ga kasih kabar,,
dia : aku ada ditempat yang cuma aku yang tau,
aku : sama siapa kamu disana?
dia : sendiri dalam kegelapan
aku : heemm, lebay banget kamu, aku serius nanya sama kamu, kamu ga usah becanda deh,
dia : aku lebih serius dari pertanyaan kamu,
aku : tapi kamu sehat kan, ga kenapa" kan,, jangan bikin orang khawatir napa..
dia : aku baik-baik aja, cuma hatiku yang sakit, dan aku lagi berusaha buat ngilangin rasa sakit dihati aku, aku sayang banget sama kamu, ga mau kehilangan kamu, kenapa kamu mengambil keputusan kayak gini... (dengan nada seperti orang yang sedang menangis)
aku : *lebay banget* hatiku berkata. aku tau, tapi kamu ga seharusnya kayak gini. kamu taukan apa yang ngebuat aku ngambil keputusan kaya gini, kamu haus beruah dari sifat jelek kamu yang satu itu. ayolah,, akupun sudah mulai menerimanya. kamu harus inget kalo kita ini masih sahabatan, kita masih bisa ketemu, kita masih bisa deket kayak dulu lagi..
dia : susah buat aku,
aku : kamu bisa, yaudah.,. asalkan kamu baik-baik aja, aku tenang ngedegernya, aku mau pergi dulu ya,,
Aku menutup telp dan langsung menghela nafas,, dia akan baik-baik saja, fikirku..
ternyata dampak dari keputusanku berakibat tidak bagus, untuk kali ini kami benar-benar putus connection, salama berbulan-bulan tidak ada kabar darinya, dan akupun typical orang yang tingkat jaimnya begitu over (pada saat itu). keadaan ini terjadi sesuai dugaanku.
Waktu berjalan begitu saja melewati kehidupanku yang tak biasa,, sekarang aku sedang bersiap menyambut ujian akhir nasional yang sudah didepan mata menantiku. dengan peuh semangat dan keyakinan. tentang kisah cinta dan persahabatanku, aku sudah bisa melupakan dan mencoba menerima dampak realnya. Ujian akhir nasional pun sudah aku jalani, kekosongan disekolah aku isi dengan bermain bersama teman-temanku, aku senang bisa mengenal teman-temanku yang begitu unik ini. menjelang hari kelulusanku, aku mendapatkan mandat untuk berkontribusi pada sebuah event yang akan diadakan didesaku. karena aku menyukai hal yang berbau organisasi,..............

Selasa, 20 Desember 2011

Selembut Cinta Menyapa, Seindah Pelangi ketika Menghilang

 bulan desember merupakan bulan istimewa dalam hidupku, desember ini membuatku tertawa bahagia karena kasih sayang keluargaku, dan membuat aku menagis karena cintaku. setiap desember, orangtua ku selalu memberikan uang saku yang menurutku lebih dari cukup, dan ini berhasil membuatku over bahagia. Namun, bulan desember mengingatkanku akan 7 tahun yang lalu, ketika aku mengenal makhluk bernama laki-laki. Saat itu aku masih duduk dibangku kelas 2 smp. Awal mengenalnya ku anggap dirinya aneh, seorang lelaki tambun dengan warna kulit yang selalu merah kalau terkena panas matahari, tentunya lelaki ini bukan tipeku. Aku mengenalnya secara tidaklangsung ketika dia sedang menggembala peliharaannya. Ya, dia adalah seorang laki-laki kaya namun harus bekerja keras dulu untuk menikmati kekayaannya, itulah setahuku.
Setelah saat itu kami berteman baik, kesalutankulah yang membuat hati ini menjadi mudah menerimanya jadi temanku, walaupun dia satu tingkat diatasku. Dia salah satu teman yang dapat diandalkan, namun kenakalan anak smp waktu itu tidak dapat dielakkan, dan akupun merasa sedikit illfeel dengannya, karena aku bukanlah seorang cewe pendendam, dihari itu aku marah, dan dihari itu juga kita damai kembali. Jarak rumah kami tidak begitu jauh, hingga tidak butuh waktu lama untukbertemu.
waktu berjalan begitu cepat, terhitung setengah tahun kita berteman dan pada bulan desember tahun 2005, dia memperlihatkan sikapnya yang aneh terhadapku, seorang yang awalnya begitu kaku dan dingin, kini berubah menjadi sosok yang perhatian. melihat itu, aku merasa lucu dan tidak percaya. Namun saat itu, aku tidak dapat menangkap bentuk perhatiannya itu, karena dari awal mainsetku adalah "he's not my type". Namun, sikap acuhku tak mengubah hubungan pertemanan kami. Persahabatan kami berjalan secara dinamis, kadang marah, baikan lagi, dan  marah lagi. Satu sifatnya yang selalu membuatku kesal yaitu ketika dia berbohong kepadaku, dan ini merupakan suatu kebiasaannya, padahal sebelum dia berbohong, aku sudah tau kebenarannya. #sangat menyebalkan. 
waktu berjalan sangat cepat, saat itu aku sudah duduk dibangku SMA kelas 1. persahabatan kami berjalan seperti biasa, waktu itu dia mempunyai seseorang dihatinya, begitupun dengan aku. namun kami masih sering bertemu untuk sekedar bercerita tentang hubungan dengan someone masing". dalamhal cinta, aku jagonya, berbagai tips jitu aku selalu luncurkan padanya, dan itu selalu berhasil. Sudah begitu banyak hal tentang hidupku yang aku ceritakan padany, tentang cinta, keluarga, bahkan dia mungkin sudah tau berbagai sifat jelekku, begitupun aku padanya. 
Aku akui, saat itu aku sudah merasakan bahwa aku tidak ingin kehilangan dia, persahabatan yang menurutku lama membuat hati ini merasa cemburu ketika mendengarnya dengan yang lain, entah apa yang aku raakan ini. Aku tidak ingin memusingkan perasaan ini, salah satu kelebihanku yaitu bisa membuat hati yang galau menjadi damai kembali (bagaikan larutan buffer). Ternyata setelah cek n ricek, apa yang aku rasakan ternyata dia pun merasakannya. Ya, kami berdua memang ditakdirkan dengan sifat jaim yang berlebihan, sampai akhirnya membuat hati kami sendiri yang merasakan sakitnya.
Tahun berganti, tak terasa aku beranjak menjadi siswa kelas 3 SMA. Disinilah dia mengungkapkan perasaannya padaku, dan pada bulan desember pula. Dengan hati terbuka "aku menerimanya" dengan segala resiko yang pasti ada dan yang selalu aku takuti. awalnya aku ragu untuk menerimanya, karena aku tau bagaimana sifat dan kelakuannya. aku memang tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan. awalnya hubungan ini terasa aneh dan aku merasakan ketidaknyamanan yan luar biasa. walaupun aku tahu ini adalah status yang salah dan aku masih tetap melanjutkannya. akhirnya hal aku takutkan terjadi juga........