Jumat, 06 Januari 2012

Menantang Kekuatan Hati Akan Cinta (Masih Lanjutt)

Kuterima telponnya dan kusambut dengan salam, dan dia menjawab salamku. Tak dapat aku mengelak perasaan yang ada saat ini kalau aku Gembira. Walaupun pembicaraan ini terasa begitu kaku, karena kami hanya saling mananyakan kabar dan kesibukan masing-masing. Diakhir pembicaraan dia menanyakan sesuatu yang membuatku tercengang, dia menanyakan pendapatku tentang seorang gadis yang sedang disukainya, sejenak kuterdiam……. Dan akhirnya aku mengeluarkan suara bahwa aku setuju dengan keputusannya walaupun hatiku sedikit menangis. Namun aku bukanlah perempuan yang meratapi setiap kesedihan dan beban yang aku miliki. Karena sudah larut malam, pembicaraan kamipun diakhiri dengan kalimat “maafin aku ya”katanya. Setelah itu, pekerjaanku sebagai panitia berjalan baik, aku selalu ikut andil dalam rapat intern dan ekstern kepanitiaan. Jelas aku selalu bertemu dengan orang itu dan hubungan kami semakin membaik. Sahabatku telah kembali “gumamku dalam hati. Namun ada gap diantara kami, untuk kali ini aku lebih menjaga jarak dengannya, aku tak ingin terlibat kembali dengan cerita cintanya.
Malam itu, semua panitia berkumpul untuk menentukan fixasi konsep acara yang telah kami buat. Dan hasilnya, konsep acara yang aku ajukan “diterima” dengan aku penanggung jawabnya. setelah breafing ini selesai, aku langsung kembali ke istanaku (rumah). Keesokan harinya, aku melupakan satu peristiwa penting. Aku lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sepulang dai sekolah, aku mampir mampir ke base camp panitia, dengan matados (muka tanpa dosa) aku langsung mengambil tumpukan surat yang menjadi pekerjaanku, memang suasana base camp kami tidak seperti biasa, disini begitu sibuk dengan kegiatan yang menurutku tidak penting. tak terasa jam dinding dengan gambar tweety dengan baju base ball meunujuk angka 2 dalam lingkar angkanya. Aku pamit, dan masih belum ada satupun yang memberitahuku.
Setibanya dirumah, aku baru ingat kalau hari ini adalah ulang tahunnya. Namun, ini bukanlah hal yang luar biasa, setelah menyapa ibuku, aku langsung kakamar untuk tidur siang. Adzan Ashar membangunkaku, bergegas aku meninggalkan persinggahanku dan langsung berwudhu untuk shalat, setelah selesai, aku langsung membantu ibuku, menyelesaikan tugasku sebagai seorang anak perempuan. Kulihat hpku, tak ada satupun sms yang menyuruhku ke base camp “ini merupakan hal yang tidak biasa, karena biasanya sebelum asharpun aku sudah disms untuk ke base camp” tanyaku. Tak menunggu untuk d isms, akupun menelphone temanku, dengan nada suara yang agak gugup temanku menjawab???